Sebuah kondisi di mana anak-anak menjadi lebih pilih-pilih makanannya, bahkan kadang menolak makanan yang diberikan padanya.
Selama masa tumbuh kembang, si Kecil membutuhkan nutrisi yang baik untuk membantu mereka sehat dan kuat.
Setiap harinya, anak-anak juga membutuhkan berbagai buah dan sayuran untuk perkembangan otak yang cerdas.
Terkadang Si Kecil suka memilih makanan-makanan yang memang mereka sukai atau disebut picky eater.
Padahal, belum tentu makanan yang dipilih merupakan makanan sehat. Hal ini yang perlu diperhatikan Bunda dalam memberikan setiap makanan sehat guna perkembangannya.
Dikutip GENEROS.CO.ID laman Healthline, penelitian menemukan bahwa sebanyak 50 persen orang tua menilai bahwa anak-anak yang berusia pra-sekolah sebagai picky eater.
Beberapa orang tua juga menganggap masalah ini menjadi tantangan tersendiri yang belum bisa terpecahkan.
Anak-anak cenderung lebih sensitif terhadap rasa pahit, biasanya terdapat dalam sayuran tertentu, sehingga mereka sering kali menolak makanan yang sebenarnya bernutrisi tinggi.
Pada dasarnya, setiap anak memiliki proses dan waktu masing-masing dalam menerima jenis makanan baru.
Dengan pendekatan yang penuh kesabaran dan kesadaran akan pentingnya nutrisi seimbang, Bunda dapat mendukung Si Kecil untuk memiliki pola makan yang lebih sehat seiring bertambahnya usia mereka.
Sementara itu, Bunda juga dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi anak yang picky eater.
Daftar Isi
5 Cara Mengatasi si Kecil yang Picky Eater
5 Cara Mengatasi si Kecil yang Picky Eater
Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi anak picky eater, di antaranya:
1. Sabar
Setiap makan, dapat diseimbangkan makanan dengan sayur dan buah di satu sisi piring, dan protein serta biji-bijian atau pati di sisi lainnya.
Saat si Kecil menutup mulut untuk makanan baru, Bunda cukup menyajikannya kembali pada waktu makan berikutnya.
Hal ini merupakan sebuah strategi yang didukung oleh penelitian bahwa anak-anak lebih menerima sayuran baru setelah disajikan beberapa kali.
Jika Bunda hanya mengomel terhadap reaksi anak, mereka akan bereaksi negatif terhadap makanan.
2. Menerapkan Aturan Rotasi
Sebagai langkah membiasakan anak untuk makan sesuatu yang berbeda setiap hari, jangan memberikan makanan yang sama dua hari berturut-turut.
Bunda dapat memberikan variasi makanan dalam setiap harinya agar sang buah hati tidak jenuh, sementara itu, Bunda juga dapat menyampaikan pada si Kecil.
Si Kecil makan wortel saat makan siang kemarin, hari ini anak bisa makan kembang kol atau kacang polong, dan besok sang buah hati bisa makan wortel lagi jika mau.
3. Memulai Dari yang Sangat Kecil
Dalam mengenalkan makanan baru untuk sang buah hati tentunya jangan mulai dengan memberikan semangkuk besar kacang polong.
Bunda dapat memulai dari potongan yang sangat kecil sehingga bisa langsung tertiup angin.
Bunda juga dapat mendorong anak dengan memberikan satu kacang polong, sepotong mi, atau sepotong keju.
Setelah itu, Bunda dapat memberikan makanan yang si Kecil sukai, pada waktu makan berikutnya, tingkatkan porsi makanan baru dan menghentikan makanan berikutnya secara bertahap.
4. Terbuka Mengenai Bahannya
Dalam mengatasi anak yang picky eater, Bunda dapat memberi tahu mengenai bahan-bahan yang ada di makanan si Kecil.
Saat Si Kecil menanyakan bintik hijau dalam smoothie mereka, Bunda dapat memberi tahu bahwa terdapat bayam di dalamnya.
Jika si Kecil meragukan hal tersebut, Bunda dapat mengajak mereka untuk mencari bintik-bintik tersebut, kemudian tunjukkan pada mereka seperti apa bentuk daun bayam.
5. Mengurangi Minuman dan Makanan Ringan
Banyak klinik pemberian makanan meminta orang tua untuk mencatat makanan dan minuman anak selama tiga hari.
Banyak anak menolak makanan baru setelah mencoba camilan dan minum sepanjang hari, hal ini membatasi keinginan anak untuk makan saat waktu makan tiba.
Akan tetapi, setelah mengurangi waktu makan menjadi tiga kali dan satu hingga tiga kali camilan pada waktu yang relatif konsisten.
Hasil temuan menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah menerima untuk mencoba sesuatu yang baru karena mereka benar-benar lapar.***