Selain itu, stimulasi juga disebut-sebut bisa mencegah speech delay atau keterlambatan bicara.
Latihan oromotor adalah latihan untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan mobilitas lidah, rahang, bibir, dan mulut.
Latihan ini dapat membantu anak mengembangkan koordinasi yang diperlukan untuk membentuk kata dan bunyi (artikulasi) dengan benar.
Jenis-jenis stimulasi ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan seperti menggosok gigi dan mengolah makanan.
Semua mengacu pada kemampuan mengunyah, menelan makanan, menggerakkan makanan dan cairan di dalam mulut, dan toleransi terhadap berbagai tekstur.
Latihan motorik oral yang juga dikenal sebagai latihan orofasial, merupakan salah satu bagian dalam bidang terapi wicara, terapi okupasi, dan terapi fisik.
Tujuannya menargetkan otot-otot di mulut dan wajah, terutama untuk memperkuat dan meningkatkan fungsinya.
Daftar Isi
Tahap Perkembangan Oromotor
Dikutip GENEROS.CO.ID dari Journal of Clinical Chiropractic Pediatrics, antara usia 3-7 bulan bayi akan mengembangkan pola motorik oral yang meliputi mengunyah, gerakan rahang lateral dan diagonal, serta pola gerakan lidah lateral.
Pada usia enam bulan, bayi dapat duduk tanpa bantuan dan telah mengembangkan pola mengunyah, gerakan rahang, dan mereka umumnya mampu menerima bubur encer dan kental, serta makanan lunak seperti pisang, ubi, dan alpukat.
Kemudian di antara usia 7-9 bulan, aktivitas seperti duduk dan merangkak mendukung stabilitas rahang dan perkembangan motorik halus untuk keterampilan makan sendiri.
Pada usia 12 bulan, anak sudah mengembangkan dasar-dasar motorik oral untuk mendukung proses makan lebih lanjut. Seiring berjalannya waktu, anak akan melatih keterampilan ini untuk meningkatkan kemampuan makan.
Antara usia 16 dan 36 bulan, anak terus mengembangkan kekuatan rahang, mengunyah dengan mulut tertutup, dan mengunyah makanan bertekstur ‘lebih keras’ seperti sayuran dan daging.
6 Cara Stimulasi Oromotor Bayi
6 Cara Stimulasi Oromotor Bayi
Latihan oromotor merupakan aktivitas memperkuat otot-otot mulut dan wajah, yang sangat penting untuk fungsi-fungsi seperti berbicara, menelan, dan ekspresi wajah.
Stimulasi ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang mengalami kesulitan di area mulut karena keterlambatan perkembangan, gangguan neurologis, atau kondisi kesehatan lainnya.
Berikut beberapa cara stimulasi oromotor bayi yang dapat Bunda coba terapkan di rumah:
1. Bermain Tiup Gelembung
Dengan menggunakan tongkat gelembung, ajaklah si Kecil untuk bermain tiup gelembung. Kegiatan ini dapat membantu memperkuat otot-otot yang diperlukan untuk mengendalikan napas dan membulatkan bibir.
2. Meniup Bola Kapas
Letakkan bola kapas di atas meja dan minta Si Kecil untuk meniupnya menggunakan sedotan. Latihan ini juga dapat membantu anak meningkatkan kendali atas pernapasan dan posisi bibir.
3. Eksplorasi Menelan Berbagai Tekstur Makanan
Latihan menelan membantu dalam mengelola aliran udara melalui area tenggorokan.
Selain itu, eksplorasi berbagai varian tekstur juga melatih otot-otot tenggorokan dan mengoordinasikan pergerakan makanan ke dalam kerongkongan.
4. Minum dengan Sedotan
Ajak anak untuk minum cairan dengan kekentalan berbeda (air, susu, atau smoothie) melalui berbagai ukuran sedotan. Stimulasi ini dapat membantu memperkuat bibir dan otot pipi.
5. Bermain Ekspresi di Depan Cermin
Di depan cermin, ajak Si Kecil untuk sama-sama membuat berbagai ekspresi wajah lucu. Misalnya seperti tersenyum lebar atau mengerucutkan bibir.
Latihan ini membantu meningkatkan kontrol dan fleksibilitas otot wajah anak.
6. Bernyanyi dan Menikmati Musik
Buat sesi latihan oromotor jadi lebih menyenangkan dengan bernyanyi lagu-lagu yang melibatkan suara panjang.
Gunakan juga ekspresi atau gerakan wajah yang menarik, sehingga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih kontrol napas dan artikulasi.
Berbagai stimulasi dengan permainan, lagu, dan aktivitas menyenangkan dapat memudahkan mereka untuk berpartisipasi dan membantu menjaga minatnya tetap tinggi untuk latihan oromotor.***