Waspada Bunda, jangan sampai melakukan kesalahan membesarkan anak yang membuat mereka speech delay.
Mengalami speech delay dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, sering kali penyebabnya tidak disadari dan berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh orang tua itu sendiri.
Salah satu kesalahan yang umum dilakukan adalah kurangnya stimulasi verbal.
Banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya berbicara dengan anak secara rutin.
Interaksi verbal yang minim dapat mengakibatkan anak tidak mendapatkan cukup paparan terhadap bahasa, padahal interaksi tersebut merupakan komponen penting dalam perkembangan bicara.
Membiasakan anak mendengar berbagai kosakata dan struktur kalimat sejak dini sangat penting untuk membangun kemampuan berbahasa mereka.
Penggunaan gadget yang berlebihan, juga menjadi faktor signifikan penyebab terlambat berbicara pada si Kecil.
Di era digital saat ini, tak jarang anak-anak diperkenalkan pada gadget sejak usia dini.
Tetapi, interaksi pasif dengan layar dapat mengurangi kesempatan anak untuk berkomunikasi secara aktif dengan lingkungan sekitar, yang sangat penting untuk perkembangan bicara dan bahasa.
Daftar Isi
6 Kesalahan Orang Tua Penyebab si Kecil Speech Delay
6 Kesalahan Orang Tua Penyebab si Kecil Speech Delay
Dikutip GENEROS.CO.ID dari laman Talk Play Grow, terdapat kesalahan orang tua penyebab anak terlambat bicara yang perlu Bunda hindari, di antaranya:
1. Terlalu Banyak Bertanya
Jika Bunda terlalu sering bertanya, tanpa memberikan kosakata baru pada si Kecil.
Hal ini hanya mengajarkan anak jumlah kata yang sangat terbatas dan tidak membantu mereka dalam memahami berbagai cara penggunaan kata-kata.
Jika Bunda hanya menanyakan ‘Apa ini?’ tanpa menanyakan tentang alasan atau memberi tahu detail barang tersebut, dan si Kecil sudah mengerti jawabannya merupakan tindakan yang sia-sia.
2. Meminta untuk Mengatakan “katakan”
Bunda terkadang meminta si Kecil untuk mengatakan “Katakanlah kucing” saat melihat kucing di sekitar rumah.
Mendorong anak untuk “mengatakan” sesuatu justru memiliki efek sebaliknya dan membuat bibirnya tertutup rapat.
Sebagai gantinya, contohkan kata atau kalimat yang Bunda inginkan untuk Si Kecil ucapkan dan tunggu sambil menatap mereka dengan penuh harap.
3. Terlalu Banyak Bicara
Bunda sering kali menyadari bahwa Bunda berbicara terus-menerus atau menggunakan kalimat panjang, dengan pemikiran bahwa ‘semakin banyak semakin baik’.
Namun, sebetulnya cara ini tidak efektif. si Kecil mungkin akan menganggap kata-kata atau ucapan Bunda terlalu sulit.
Cobalah menggunakan kalimat pendek yang hanya 1 atau 2 kata lebih panjang dari yang diucapkan anak.
Lalu diam sejenak agar mereka memiliki kesempatan untuk berbicara jika mereka mau dan Bunda dapat menghitung sampai 10 di kepala sebelum berbicara kembali.
4. Terlalu Banyak Mengkritisi Anak
Memperbaiki kesalahan bicara anak memang penting, namun mengoreksi atau mengkritik kesalahan tersebut secara berlebihan dapat berdampak buruk pada harga diri mereka dan membuat mereka enggan berkomunikasi.
Sebagai gantinya, Bunda dapat memberi contoh pola bicara yang benar dan memberikan pujian saat si Kecil menunjukkan kemajuan.
Bunda perlu menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak merasa aman untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.
5. Mempercepat Proses Perkembangan Anak
Meningkatkan keterampilan berbicara tentunya memerlukan waktu, dan kemajuan mungkin terjadi secara bertahap.
Terkadang, Bunda bisa menjadi tidak sabar dan terburu-buru menginginkan hasil yang cepat.
Menetapkan ekspektasi yang tidak realistis dapat menyebabkan frustrasi dan kekecewaan bagi Bunda pada Si Kecil.
Disarankan Bunda untuk memahami bahwa kemajuan akan datang secara bertahap, dan rayakan setiap pencapaian kecil sepanjang perjalanan tersebut.
6. Menyalahkan Diri Sendiri
Perkembangan setiap anak tentunya berbeda-beda. Kasus keterlambatan bicara pada anak tidak selalu disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Bunda.
Walaupun faktor lingkungan bisa berpengaruh, keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh masalah perkembangan yang berada di luar kendali Bunda.
Sedangkan, menyalahkan diri sendiri hanya akan menambah rasa bersalah dan stres yang tidak perlu dalam situasi tersebut, Bunda.***