Anak yang mengalami gangguan konsentrasi sering kali mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus dalam jangka waktu yang lama, mudah terdistraksi, dan sulit menyelesaikan tugas dengan baik.
Masalah ini bisa berdampak pada prestasi akademik serta kepercayaan diri anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Penyebab gangguan konsentrasi bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, kurangnya stimulasi otak, pola makan yang tidak seimbang, hingga kebiasaan penggunaan gadget yang berlebihan.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memahami cara yang tepat dalam membantu anak mengatasi masalah ini agar mereka bisa berkembang dengan optimal.
Dikutip GENEROS.CO.ID dari penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP), pendekatan yang tepat dari orang tua dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan kognitif anak secara signifikan.
Anak yang mengalami kesulitan fokus sering kali kesulitan dalam menyelesaikan tugas, memahami instruksi, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memahami cara yang tepat dalam membantu anak mengatasi masalah ini agar mereka bisa berkembang dengan optimal.
Daftar Isi
5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anak Mengalami Gangguan Konsentrasi
5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anak Mengalami Gangguan Konsentrasi
Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP), pendekatan yang tepat dari orang tua dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan keterampilan kognitif anak secara signifikan.
1. Ciptakan Rutinitas yang Konsisten
Anak dengan gangguan konsentrasi membutuhkan struktur yang jelas dalam kesehariannya. Pastikan mereka memiliki jadwal yang tetap untuk belajar, bermain, dan beristirahat.
Rutinitas yang konsisten membantu anak memahami kapan waktunya fokus dan kapan mereka bisa bersantai.
2. Kurangi Gangguan saat Belajar
Lingkungan yang terlalu ramai atau penuh dengan distraksi dapat memperburuk masalah konsentrasi anak.
Ciptakan ruang belajar yang nyaman dengan minim gangguan, seperti menjauhkan gadget, televisi, atau suara bising saat anak sedang mengerjakan tugas.
3. Terapkan Teknik Belajar yang Interaktif
Anak dengan gangguan konsentrasi cenderung lebih mudah memahami informasi jika disampaikan dengan cara yang menarik.
Gunakan metode pembelajaran interaktif seperti bermain peran, menggunakan alat bantu visual, atau melakukan aktivitas fisik yang melibatkan materi pelajaran.
4. Berikan Waktu Istirahat yang Cukup
Belajar dalam waktu yang terlalu lama bisa membuat anak mudah lelah dan sulit fokus. Terapkan teknik “Pomodoro” atau sistem belajar dengan sesi pendek (misalnya 25 menit belajar, 5 menit istirahat) agar anak tetap fokus tanpa merasa terbebani.
5. Dukung dengan Nutrisi yang Baik
Makanan berperan penting dalam meningkatkan fungsi otak dan konsentrasi anak. Pastikan anak mendapatkan asupan makanan bergizi seperti ikan berlemak (kaya omega-3), sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Selain itu, suplemen seperti Generos yang mengandung nutrisi penting untuk perkembangan otak bisa menjadi tambahan yang baik untuk membantu meningkatkan fokus dan daya ingat anak.
Mengatasi gangguan konsentrasi pada anak membutuhkan pendekatan yang sabar dan strategi yang tepat.
Dengan menerapkan rutinitas yang terstruktur, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menggunakan metode interaktif, memberikan waktu istirahat yang cukup, serta menjaga asupan nutrisi yang baik, Bunda dapat membantu anak meningkatkan fokus dan kemampuannya dalam belajar.
Jika gangguan konsentrasi berlanjut atau semakin menghambat aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli perkembangan anak agar mendapatkan solusi yang tepat.***