Bolehkah Bayi Konsumsi Madu? Cari Tau Faktanya Yuk Bunda dan 3 Manfaatnya

by | Oct 8, 2024 | Tumbuh Kembang

GENEROS.CO.ID – Madu merupakan cairan manis yang diproduksi oleh lebah menggunakan nektar dari bunga yang dipercaya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.

Namun, seperti apa pemberian madu untuk anak usia satu tahun?

Madu tersedia dalam keadaan mentah atau pasteurisasi dan berbagai tingkatan warna.

Rata-rata madu mengandung sekitar 80 persen gula, Bunda.

Banyak orang tua sering menggunakan madu sebagai alternatif penyembuhan luka pada anak. Meski begitu, tidak semua jenis madu bisa digunakan.

Usia Anak yang Sudah Bisa Mengkonsumsi Madu

Madu memiliki rasa yang manis dan lembut, sehingga orang tua akan menganggap madu sebagai pilihan terbaik olesan roti maupun pemanis.

Meski begitu, para ahli merekomendasikan agar Bunda tidak memberikan madu pada Si Kecil hingga usianya di atas satu tahun.

Dikutip GENEROS.CO.ID dari laman Parenting Firstcry, meskipun madu memiliki khasiat obat yang luar biasa, madu tetap tidak diperbolehkan untuk bayi yang kurang dari satu tahun.

Bukan tanpa alasan, American Academy of Pediatrics menyebut madu mengandung endospora dorman dari spesies bakteri yang dikenal sebagai Clostridium botulism.

Bakteri ini bisa menjadi racun dan menyebabkan masalah pada bayi.

Namun, bayi aman dikonsumsi ketika anak berusia satu tahun karena sistem pencernaannya sudah cukup matang untuk melawan bakteri.

Baca Juga  Jangan Menyerah Bunda! Begini 3 Cara Mengembangkan Kelebihan Anak Speech Delay

Kenapa Bayi Tidak Boleh Diberikan Madu?

Kenapa Bayi Tidak Boleh Diberikan Madu?

Dilansir laman Healthline, risiko utama memperkenalkan madu pada usia di bawah enam bulan adalah botulisme. Ini adalah kondisi serius dan langka pada bayi, Bunda.

Botulisme pada bayi disebabkan karena bayi mengonsumsi Klostridium botulinum spora yang ditemukan di tanah, madu, dan produk madu.

Spora ini berubah menjadi bakteri di usus dan menghasilkan neurotoksin berbahaya di dalam tubuh.

Sekitar 70 persen bayi yang terkena botulisme mungkin memerlukan ventilasi mekanis selama rata-rata 23 hari.

Jika bayi memerlukan perawatan di rumah sakit, rata-rata mereka akan menjalani rawat inap sekitar 44 hari, Bunda.

Kebanyakan bayi yang terkena botulisme sembuh dengan pengobatan yang diberikan. Tingkat kematian bayi karena kondisi ini adalah kurang dari dua persen.

Gejala botulisme pada bayi sendiri adalah sebagai berikut:

  • Bayi merasa lemah dan lesu
  • Pemberian makan yang buruk
  • Bayi lesu
  • Mudah tersinggung
  • Sulit bernapas
  • Menangis dengan lemah
  • Beberapa bayi mungkin mengalami kejang

Gejala ini biasanya muncul sekitar 12 hingga 366 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Gejalanya pun diawali dengan konstipasi. Meski begitu, beberapa bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sampai hari ke-14.

Bolehkah Anak Minum Madu Setiap Hari?

Madu adalah karbohidrat yang tinggi akan gula yakni glukosa dan fruktosa. Madu sendiri memiliki sekitar 60 kalori atau lebih per sendok makan.

Baca Juga  Ternyata Kak Seto Pernah Gagap, Loh!

Jika anak perlu mengelola gula darah maupun berat badannya, menambahkan madu untuk dikonsumsi setiap hari bukanlah pilihan yang tepat.

Sesendok madu sehari mungkin cocok untuk anak selama Bunda membatasi semua gula tambahan lainnya. Selain itu, ketahui juga batasan gula harian anak, ya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gizi dan Metabolik, dr. Yoga Devarea Sp.A(K), turut menjelaskan tentang rekomendasi gula harian anak. Dokter Yoga menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pemberian gula anak maksimal 10 persen per hari.

“WHO sekarang merekomendasikan 10 persen. Kalau kita baca, 10 tahun, 20 tahun yang lalu rekomendasinya masih 20 dan 15 persen, dan sekarang menjadi 10 persen. Dengan ada tanda penjelasan jika bisa di bawah lima persen akan lebih baik,” ujarnya dalam acara ‘Forum Ngobras Media Diskusi tentang Meluruskan Miskonsepsi Gula pada Nutrisi Anak’, beberapa waktu lalu.

“Jadi, sekarang, karena saya dokter anak, tentunya mengikuti anjuran profesi. Jadi dari asosiasi dokter anak di Eropa maupun di Amerika, akan rekomendasikan total gula tambahan di bawah 10 persen,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Yoga menyebut angka pemberian gula pada anak pun berbeda-beda. Hal ini karena kebutuhan kalori setiap anak tidak sama.

“Jadi, total itu jadi relatif, ya. Tergantung dari segala banyaknya kebutuhan kalori pada anak itu, 10 persennya boleh dalam bentuk gula bebas,” paparnya.

Baca Juga  5 Trik Melatih Fokus Anak Speech Delay dari Ahli

Manfaat Madu untuk Anak 1 Tahun ke Atas

Ada beberapa manfaat madu jika diberikan pada anak usia di atas satu tahun. Mengutip dari laman Parenting Firstcry, berikut ini deretannya:

1. Sebagai Vitamin dan Mineral

Madu memiliki beberapa mineral yang sangat bermanfaat bagi anak-anak. Madu juga bisa digunakan dalam berbagai resep makanan atau bisa pula diberikan secara langsung pada Si Kecil.

2. Menyembuhkan Sikat Gigi

Madu yang digabungkan dengan kayu manis merupakan obat ampuh untuk menyembuhkan sikat gigi. Bunda bisa membuat pasta gigi dengan satu sendok teh kayu manis dan lima sendok teh madu.

Setelahnya, oleskan pasta tersebut pada gigi yang sakit. Kandungan di dalam madu dan kayu manis bisa meredakan nyeri ketika Si Kecil mengalami sakit gigi yang parah.

3. Membantu Sistem Pencernaan

Madu kerap dikatakan sebagai obat alami yang membantu pencernaan anak. Bunda bisa membuat teh dengan madu saat anak mengalami gangguan pencernaan, sehingga Si Kecil akan merasa jauh lebih rileks.

Madu merupakan cairan manis yang diproduksi oleh lebah menggunakan nektar dari bunga yang dipercaya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, seperti apa pemberian madu untuk anak usia satu tahun?

Madu tersedia dalam keadaan mentah atau pasteurisasi dan berbagai tingkatan warna. Rata-rata madu mengandung sekitar 80 persen gula, Bunda.

Banyak orang tua sering menggunakan madu sebagai alternatif penyembuhan luka pada anak. Meski begitu, tidak semua jenis madu bisa digunakan, ya.4. Membantu peradangan kronis

Madu memiliki kandungan anti-inflamasi yang ampuh menyembuhkan peradangan. Madu akan bekerja dengan baik dalam mengurangi komplikasi mukositis oral yang menyebabkan peradangan dan ulserasi pada mukosa rongga mulut akibat terapi kanker.***

Mengenal Golden Age Anak dan Apa yang Harus Orang Tua Lakukan

GENEROS.CO.ID - Bunda, pernah mendengar istilah golden age dalam tumbuh kembang anak? Istilah ini merujuk pada masa emas perkembangan, yaitu periode penting yang terjadi pada usia 0 hingga 7 tahun. Pada rentang usia ini, otak anak berkembang sangat pesat dan menjadi...