Namun, sering kali muncul pertanyaan dari orang tua: “Kapan, sih, anak seharusnya mulai bisa bicara?” atau “Normal gak ya, anak saya belum bisa menyebutkan kata dengan jelas di usia sekian?”
Setiap anak memang punya ritme perkembangan yang berbeda, tapi ada tahapan umum yang bisa Bunda jadikan acuan untuk memantau kemampuan bicaranya.
Dengan memahami tahapan ini, Bunda jadi lebih peka apakah si kecil berkembang sesuai usianya atau butuh stimulasi lebih lanjut.
Daftar Isi
Tahapan Perkembangan Bicara Anak Sesuai Usia
Tahapan Perkembangan Bicara Anak Sesuai Usia
Berikut ini adalah tahapan kemampuan bicara dan bahasa yang umum terjadi pada anak sejak bayi hingga usia 3 tahun:
0–6 Bulan
- Bayi mulai mengeluarkan suara seperti “coo” atau “ahh”.
- Respons terhadap suara, senyum saat diajak bicara.
- Mulai bereaksi terhadap suara Ibu, musik, dan benda berisik.
✅ Stimulasi:
Ajak bayi bicara, nyanyikan lagu, dan beri respons saat ia mengeluarkan suara.
6–12 Bulan
- Mulai mengucapkan suku kata berulang seperti “ba-ba” atau “da-da”.
- Mengenali nama sendiri dan beberapa kata sederhana.
- Menunjuk atau mengarahkan perhatian pada benda yang menarik.
✅ Stimulasi:
Gunakan kata-kata sederhana dan ajak anak menunjuk benda sambil menyebutkan namanya.
12–18 Bulan
- Mengucapkan sekitar 5–20 kata bermakna.
- Menyebut nama orang tua atau benda favorit.
- Mulai memahami instruksi sederhana.
✅ Stimulasi:
Perbanyak komunikasi dua arah. Misalnya, “Mana bola?” atau “Ayo kita minum.”
18–24 Bulan
- Kosakata bertambah hingga 50 kata atau lebih.
- Mulai menyusun dua kata seperti “mau susu” atau “main bola”.
- Mengerti lebih banyak kata daripada yang bisa diucapkan.
✅ Stimulasi:
Gunakan buku bergambar untuk menambah kosakata dan ajak anak menyebutkannya.
2–3 Tahun
- Mampu menyusun kalimat pendek 3–4 kata.
- Orang lain (di luar keluarga) mulai bisa memahami ucapannya.
- Bisa menjawab pertanyaan sederhana seperti “Siapa namamu?” atau “Mau apa?”
✅ Stimulasi:
Berikan pertanyaan terbuka, ajak ngobrol saat bermain, dan biasakan anak mendengar percakapan positif.
Kapan Harus Waspada?
Jika anak mengalami hal berikut, Bunda sebaiknya segera konsultasi ke dokter anak atau terapis wicara:
- Tidak merespons suara pada usia 6 bulan.
- Tidak mengucapkan kata apa pun di usia 18 bulan.
- Tidak bisa menyusun dua kata di usia 2 tahun.
- Ucapannya sulit dipahami di usia 3 tahun.
Dikutip GENEROS.CO.ID dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), deteksi dini sangat penting dalam menangani keterlambatan bicara (speech delay). Semakin cepat dikenali dan ditangani, semakin besar peluang anak untuk berkembang optimal.
Bunda, perkembangan bicara anak tidak bisa dipaksakan, tapi bisa terus distimulasi dan didampingi.
Jangan khawatir jika si kecil sedikit berbeda dari anak seusianya, selama masih dalam batas normal.
Kuncinya adalah kepekaan orang tua dalam mendampingi proses belajar bicaranya dengan penuh cinta dan kesabaran.
Ingat, setiap anak unik. Jadi daripada membandingkan, yuk kita fokus pada cara terbaik untuk mendukungnya!***