Perlu penanganan segera untuk mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak tersebut.
Namun untuk penanganan yang tepat perlu diketahui terlebih dahulu apa yang membuat anak mengalami terlambat bicara. Banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami terlambat bicara.
Daftar Isi
6 Faktor Penyebab si Kecil Kecil Speech Delay
6 Faktor Penyebab si Kecil Kecil Speech Delay
Dikutip GENEROS.CO.ID dari situs NCBI, berikut beberapa faktor yang mungkin membuat buah hati Ayah Bunda mengalami speech delay:
1. Gangguan Bicara dan Bahasa
Keterlambatan berbicara merupakan kondisi di mana anak bisa berkomunikasi secara nonverbal namun tidak dapat mengucapkan kata-kata.
Adapun gangguan bahasa terjadi saat anak sulit menyusun frasa saat berbicara sehingga pembicaraannya sulit dimengerti oleh orang lain.
Biasanya hal ini terjadi pada anak dengan kelahiran prematur yang berhubungan dengan fungsi otak yang kurang sempurna. Gangguan ini bisa saja menjadi pertanda ketidakmampuannya dalam belajar.
Namun tidak menutup kemungkinan faktor lain juga bisa menjadi pemicu, dan tidak semua anak yang lahir prematur mengalaminya.
2. Masalah Neurologis
Speech delay juga bisa disebabkan karena masalah neurologis. Masalah neurologis ini meliputi berbagai masalah pada sistem saraf yang dapat mempengaruhi otot-otot yang diperlukan untuk proses bicara.
Faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara adalah karena adanya gangguan di otak, khususnya pada daerah oral motor.
Adanya gangguan ini akan menyebabkan anak mengalami masalah dalam mengolah suara. Lalu, gangguan pada sistem neurologis juga sangat mungkin menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara.
Misalnya, anak yang mengalami distrofi otot bisa berpengaruh juga pada otot-otot untuk berbicara sehingga menyebabkan anak mengalami kesulitan memproduksi kata.
Adapun beberapa penyebab masalah neurologis ini di antaranya:
- Cerebral Palsy, yaitu gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran. Tanda dan gejalanya muncul selama masa bayi atau prasekolah.
- Cedera otak (traumatic brain injury), adalah semua cedera terkait otak yang mempengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan sikap. Cedera mengakibatkan perubahan aktivitas saraf otak, yang kemudian memengaruhi integritas fisik, aktivitas metabolisme, atau kemampuan fungsional sel-sel saraf di otak.
- Distrofi otot (muscular dystrophy), yaitu istilah yang merujuk pada sekelompokpenyakit otot. Secara perlahan, otot akan semakin melemah hingga kehilangan kekuatan dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kerusakan dan kelemahan otot disebabkan oleh kurangnya protein yang disebut dengan distrofin, yaitu protein yang penting dalam fungsi otot normal. Penderita penyakit ini biasanya mengalami kesulitan dalam berjalan, duduk, menelan, serta melakukan gerakan yang membutuhkan koordinasi otot.
3. Autism Spectrum Disorder
(ASD) atau yang biasa dikenal dengan autisme ASD adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan adanya keterlambatan dan gangguan bidang kognitif, perilaku, komunikasi (bahasa), dan interaksi sosial.
Anak dengan autisme biasanya juga akan memiliki masalah dalam berkomunikasi. Autisme dan speech delay sangat berhubungan satu sama lain, karena speech delay juga merupakan sebagai gejala dari autisme.
4. Kelainan Organ Bicara
Kelainan organ bicara, seperti lidah pendek, bibir sumbing, kelainan bentuk gigi dan rahang, atau kelainan laring juga akan berpengaruh pada kemampuan berbicara.
Sehingga ini seringkali juga menyebabkan si Kecil mengalami speech delay. Misalnya, anak dengan lidah pendek akan kesulitan untuk mengucapkan huruf t, n, r, dan l.
5. Gangguan Pendengaran
Anak dengan gangguan pendengaran juga akan mengalami masalah pada percakapan, gangguan itu membuatnya tidak bisa mendengar percakapan di sekitarnya.
Hal ini otomatis akan langsung berpengaruh pada kemampuan bicara dan bahasanya yang membuat ia mengalami speech delay.
Gangguan pendengaran ini bisa terjadi karena trauma, infeksi, kelainan bawaan, infeksi saat hamil, atau pengaruh obat yang dikonsumsi ibu saat hamil.
Waspadai jika bayi tidak menoleh saat dipanggil atau tidak merespons saat diajak berinteraksi.
Jika gangguan pendengaran adalah penyebabnya, segera kunjungi dokter anak untuk memastikan apakah anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak.
6. Kurang Stimulasi
Terkadang anak mengalami keterlambatan berbicara hanya karena lingkungannya yang kurang mendukung.
Kurangnya interaksi dengan orang tua maupun pengasuh lainnya membuat anak tidak mendapatkan stimulasi yang seharusnya ia dapatkan pada usia belajar berbicara akibatnya anak tidak mendapatkan contoh bagaimana berbicara dan tidak mendapatkan media untuk belajar berbicara.
Anak yang sering diabaikan dan tidak ditanggapi saat sedang berusaha mengungkapkan sesuatu akan berpengaruh pada kondisi psikologisnya.
Hal ini akan membuat anak menjadi minder untuk mencoba berbicara. Berbagai alasan tersebut membuat si Kecil dapat mengalami speech delay.***