Jika si Kecil belum bisa bicara sampai usia 2 tahun bisa menandakan bahwa sang buah hati mengalami speech delay.
Kondisi speech delay dapat ditangani dengan terapi wicara atau bantuan stimulasi dari Bunda dan Ayah.
Kemampuan bicara atau mengucapkan kata-kata merupakan salah satu tahapan tumbuh kembang anak yang bisa dikatakan sangat penting.
Namun, anak-anak bisa saja mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Keterlambatan bicara dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gangguan pendengaran, kelainan struktur mulut, hingga gangguan saraf.
Daftar Isi
Tanda-tanda si Kecil Mengalami Speech Delay
Dikutip GENEROS.CO.ID pada situ ENT, pada umumnya, anak yang berusia 2 tahun sudah dapat menguasai 50 kosa kata dan menggabungkan 2 kata menjadi kalimat sederhana.
Sementara itu, anak yang berusia 3 tahun sudah mampu menyusun 3-4 kata menjadi kalimat utuh.
Akan tetapi, Bunda perlu mewaspadai adanya kondisi speech delay bila sang buah hati menunjukan beberapa tanda berikut:
- Jarang mencoba berbicara atau meniru perkataan orang lain
- Tidak bereaksi saat dipanggil
- Menghindari kontak mata saat diajak berbicara
- Kesulitan menyebutkan benda-benda di rumah
- Belum bisa merangkai dua atau tiga kata
- Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana
- Memilih menunjukkan gestur tubuh dari pada berbicara saat meminta sesuatu
Jika sang buah hati mengalami tanda-tanda di atas, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak.
Bila anak memang mengalami speech delay, dokter akan menyarankan penanganan yang sesuai dengan kondisinya, termasuk terapi wicara.
5 Cara Atasi si Kecil yang Alami Speech Delay
5 Cara Atasi si Kecil yang Alami Speech Delay
Selain menjalani terapi wicara, Bunda dapat membantu sang buah hati dengan menstimulasi kemampuan bicaranya.
Berikut ada beberapa cara yang bisa Bunda praktekan di rumah untuk menstimulasi perkembangan berbicara si Kecil, di antaranya:
1. Membacakan Cerita untuk si Kecil
Dengan membacakan buku cerita untuk anak sejak dini akan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan bicaranya.
Tak hanya itu saja, dengan mendengarkan anak bisa belajar memahami nama-nama benda atau cerita pada buku.
Untuk mendukung terapi speech delay, Bunda dapat meminta sang buah hati menirukan nama-nama tokoh atau benda pada buku yang dibicarakan.
Bunda bisa mencari buku cerita bergambar karakter kartun yang digemari sang buah hati.
2. Sering Mengajak si Kecil Bicara
Cara menstimulasi si Kecil dengan speech delat yang paling mudah dilakukan yakni melibatkannya pada setiap percakapan.
Bahkan, Bunda disarankan untuk berbicara langsung kepadanya, meski hanya untuk menceritakan apa yang sedang Bunda lakukan.
Sebagai contoh, saat ini mengganti popok si Kecil, ceritakan dan jelaskan apa yang sedang Bunda lakukan.
Bunda bisa menggunakan kata-kata sederhana atau kalimat pendek, dengan demikian sang buah hati akan terdorong untuk meniru atau menanggapi perkataan Bunda.
3. Batasi Penggunaan Gadget
Dari sebuah studi yang dilakukan pada sang buah hati berusia 18 bulan yang lebih banyak bermain gawai menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut berkaitan dengan speech delay.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut pada sang buah hati, Bunda disarankan membatasi penggunaan gawai pada si Kecil hanya 1 jam per hari.
Hal ini bertujuan agar sang buah hati terdorong untuk berbicara kepada anggota keluarga dari pada bermain ponsel.
4. Tanggapi Perkataannya dan Perbaiki
Jika sang buah hati mengatakan sesuatau dan kurang tepat artinya, jangan buru-buru untuk menyanggahnya.
Bunda sebaiknya menanggapi perkatannya dengan penggunaan kata atau kalimat yang tepat.
Misalnya, bila sang buah hati meminta untuk mengikat kancing bajunya, Bunda bisa menanggapi dengan mengatakan “Iya Bunda akan mengancingkan bajumu”.
Hal ini mendukung perkembangannya sang buah hati yang mengalami speech delay.
5. Bantu si Kecil untuk Memahami Nama Benda
Saat menginginkan sesuatu, si Kecil yang mengalami speech delay mungkin hanya akan menunjuk benda tersebut alih-alih mengucapkan kalimat permintaan.
Dalam kondisi ini, Bunda bisa membantunya memahami nama-nama benda tersebut.
Dengan demikian, sang buah hati akan terdorong untuk meniru nama-nama benda yang dirinya ingin dengar.
Nah itu lah Bunda cara mengatasi sang buah hati yang mengalami speech delay.***