Menurut para ahli tumbuh kembang, anak-anak belajar paling baik saat mereka merasa senang, tertarik, dan bebas berekspresi.
Maka tak heran kalau konsep “belajar sambil bermain” atau learning through play sangat disarankan, terutama untuk anak-anak usia 1–7 tahun.
Dengan permainan yang tepat, anak bisa mengembangkan keterampilan berpikir, bahasa, sosial, hingga motorik—tanpa tekanan seperti duduk lama di depan buku.
Daftar Isi
Manfaat Permainan Edukatif bagi Anak
Sebelum kita bahas contoh permainannya, yuk pahami dulu kenapa permainan edukatif penting:
-
Mengasah Kognitif – Anak belajar mengenal warna, angka, huruf, bentuk, dan logika dengan cara yang menyenangkan.
-
Melatih Bahasa & Komunikasi – Saat bermain peran atau permainan kelompok, anak belajar bicara, mendengarkan, dan memahami aturan sosial.
-
Mengembangkan Kreativitas – Permainan imajinatif mendorong anak berpikir out of the box.
-
Melatih Motorik Halus dan Kasar – Aktivitas seperti menyusun balok, menggambar, atau melompat-lompat bantu koordinasi ototnya.
-
Meningkatkan Fokus & Konsentrasi – Beberapa permainan melatih anak menyelesaikan tantangan dari awal sampai akhir.
Rekomendasi Permainan Edukatif Favorit Anak
Rekomendasi Permainan Edukatif Favorit Anak
Nah, ini dia daftar permainan edukatif yang bisa Bunda coba di rumah untuk mendukung proses belajar si kecil tanpa bikin mereka merasa sedang “belajar.”
1. Puzzle & Balok Susun
Permainan ini cocok untuk melatih logika, kesabaran, dan kemampuan visual-spasial. Puzzle alfabet, angka, atau bentuk bisa jadi pilihan seru untuk anak usia 3 tahun ke atas.
2. Permainan Peran (Role Play)
Anak suka pura-pura jadi dokter, guru, atau koki? Manfaatkan minat itu! Permainan peran bantu anak memahami profesi, empati, serta meningkatkan kemampuan bahasa dan sosial.
3. Flash Card Interaktif
Gunakan kartu bergambar yang menyenangkan untuk mengenalkan huruf, warna, atau hewan. Ajak anak menyebutkan namanya, membuat suara, atau mengelompokkan berdasarkan warna.
4. Board Game Sederhana
Untuk anak usia 5 tahun ke atas, permainan seperti ular tangga atau teka-teki logika bisa jadi media belajar berhitung, memahami aturan, dan melatih giliran.
5. Sensorial Play (Permainan Sensorik)
Bermain pasir, slime, air, atau tekstur lainnya bagus banget untuk merangsang sensor tubuh anak. Ini juga bantu menenangkan anak yang mudah cemas atau hiperaktif.
6. Permainan Digital Edukatif (Tapi Tetap Terbatas!)
Jika menggunakan gadget, pilih aplikasi edukatif yang interaktif dan sesuai usia. Tapi jangan lupa, durasinya tetap dibatasi maksimal 1 jam per hari ya, Bunda.
Tips Maksimalkan Belajar Sambil Bermain
-
Beri ruang eksplorasi – Biarkan anak mencoba sendiri dan ambil peran hanya sebagai pendamping.
-
Ikut bermain bersama – Anak akan lebih semangat kalau Bunda ikut terlibat dan memberi respons positif.
-
Fokus pada proses, bukan hasil – Jangan buru-buru menilai apakah anak “pintar” atau tidak. Yang penting adalah proses belajarnya menyenangkan dan membuat anak ingin mencoba lagi.
Bunda, belajar nggak harus selalu duduk tenang sambil membuka buku. Justru dengan bermain, anak-anak menyerap ilmu dengan cara yang paling alami dan menyenangkan.
Jadi yuk, maksimalkan waktu bermain anak sebagai momen belajar yang berharga.
Dikutip GENEROS.CO.ID dari situs Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, bermain adalah cara terbaik membangun kedekatan orang tua dan anak, serta mengasah berbagai aspek kecerdasan si kecil.
Jadi, jangan ragu sediakan waktu bermain berkualitas setiap hari ya, Bunda.***