Speech delay bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya stimulasi, gangguan pendengaran, atau kondisi medis tertentu.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara membutuhkan interaksi yang lebih intens agar dapat mengembangkan kemampuan komunikasinya dengan baik.
Dikutip GENEROS.CO.ID dari American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), anak yang mendapatkan stimulasi bicara secara aktif sejak dini memiliki peluang lebih besar untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan anak yang kurang mendapatkan interaksi verbal dari orang-orang di sekitarnya.
Sayangnya, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan Bunda tanpa disadari, yang justru bisa memperlambat perkembangan bicara anak.
Daftar Isi
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua dalam Mengasuh Anak dengan Speech Delay
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua dalam Mengasuh Anak dengan Speech Delay
Memahami kesalahan-kesalahan ini dapat membantu Bunda dalam memberikan dukungan yang lebih efektif untuk si kecil.
1. Terlalu Banyak Memberikan Gadget
Penggunaan gadget yang berlebihan tanpa adanya interaksi langsung dapat menghambat kemampuan bicara anak.
Anak yang lebih sering menonton video atau bermain game cenderung pasif dalam berbicara karena tidak mendapatkan stimulasi percakapan dua arah yang diperlukan untuk perkembangan bahasa.
2. Tidak Sering Mengajak Anak Berbicara
Beberapa Bunda beranggapan bahwa anak akan berbicara sendiri seiring waktu.
Padahal, anak membutuhkan interaksi verbal yang konsisten untuk memperkaya kosakata dan memahami struktur bahasa dengan baik.
Jika anak tidak sering diajak berbicara, perkembangan bicaranya bisa menjadi lebih lambat.
3. Terlalu Sering Menebak Kebutuhan Anak
Ketika anak menginginkan sesuatu tetapi belum bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, banyak Bunda langsung memenuhi kebutuhannya tanpa menunggu anak mencoba berbicara.
Kebiasaan ini membuat anak kurang termotivasi untuk berusaha berbicara dan hanya mengandalkan gestur atau menunjuk sesuatu.
4. Mengoreksi dengan Cara yang Kurang Tepat
Saat anak mencoba berbicara tetapi salah dalam pengucapan, beberapa Bunda langsung menegur atau menyalahkan.
Padahal, sebaiknya Bunda memberikan contoh yang benar dengan lembut tanpa membuat anak merasa takut atau tertekan untuk berbicara.
5. Tidak Memberikan Stimulasi yang Cukup
Stimulasi verbal seperti membacakan buku, bernyanyi bersama, atau bermain dengan permainan yang melibatkan komunikasi sangat penting dalam membantu anak yang mengalami keterlambatan bicara.
Kurangnya stimulasi dapat membuat anak kurang terbiasa dalam mengolah kata dan kalimat.
6. Mengabaikan Kemungkinan Masalah Medis
Beberapa kasus speech delay bisa disebabkan oleh faktor medis seperti gangguan pendengaran, autisme, atau kondisi neurologis lainnya.
Jika anak menunjukkan keterlambatan bicara yang signifikan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau terapis wicara untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
7. Kurangnya Asupan Nutrisi yang Mendukung Perkembangan Otak
Nutrisi yang baik sangat berperan dalam perkembangan otak dan kemampuan berbicara anak.
Kekurangan zat penting seperti DHA, omega-3, dan zat besi bisa mempengaruhi perkembangan kognitif dan bahasa anak.
Salah satu cara untuk mendukung kemampuan bicara anak adalah dengan memberikan Generos, suplemen yang diformulasikan khusus untuk membantu meningkatkan fokus, daya ingat, dan kemampuan komunikasi anak secara alami.
Mengasuh anak dengan speech delay membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat.
Dengan menghindari kesalahan umum seperti terlalu banyak memberikan gadget, kurangnya stimulasi verbal, atau tidak memperhatikan kemungkinan masalah medis, Bunda dapat membantu si kecil mengembangkan kemampuan bicaranya dengan lebih baik.
Jangan lupa untuk memberikan nutrisi yang cukup serta berkonsultasi dengan ahli jika diperlukan agar anak mendapatkan dukungan yang optimal!***